Tuesday 3 April 2012

Surat Cinta Untuk Jodohku

    

Assalamu`alaikum wr wb.

Demi Dzat yang diriku berada di dalam genggaman-Nya, teraturkan salam cinta yang menjadi keinginan untuk tersampaikan. Salam kemesraan yang senantiasa menjadi harapan dalam nafas hidup dan kehidupan. Sedangkan diriku yang takkan jauh dari garis takdir-Nya, bermunajat tulus atas nama kesetiaan cinta yang membuhul langit kerinduan. Semoga Allah SWT selalu memberikan anugerah cinta-Nya kepadamu dalam afiat.

Jodohku.
Lama kita tak bersua. Dan ketika kini kulayangkan kalimat ini, maka kutanyakan perihal dirimu. Tentang bagaimana kabarmu disana? Ini sengaja kutanyakan, mengingat tempat kita yang terpisah dan belum adanya waktu untuk melihatmu secara langsung. Sehingga yang kuinginkan adalah kau selalu dalam anugerah kesihatan dan rahmat-Nya. Setiap hari, senantiasa berada dalam lindungan-Nya.

Duhai jodohku.
Dalam putaran roda dunia, aku senantiasa menghaturkan doa tulus kehadrat-Nya untukmu. Mengharap kebaikan yang kerap di anugerahkan kepadaku, menjadi setiap apa yang kau miliki dan juga syukuri. Limpahan yang terselit di setiap nafasku, adalah juga sesuatu yang kerap kau rasakan dalam ketaqwaan. Sehingga kita sama-sama tergabung dalam golongan yang terarah pada kebenaran hakiki.

Wahai jodohku.
Seperti biasa, dan memang selalu demikian, maka dalam kerinduan ini ku katanyakan padamu tentang gerak kehidupanmu sehari-hari. Apakah kau tetap penuh perjuangan dalam meniti jalan kebaikan? Lalu, apakah kau juga meletakkan kewajiban terhadap perintah dan larangan-Nya adalah sesuatu yang dicintai? Sehingga kesederhanaan penampilan, kezuhudan hidup, keseriusan dalam tadarus Al-Qur`an dan Qiyamul lail melengkapi kehidupanmu.

Wahai jodohku.
Teruslah menyempurnakan hakikat hidupmu, dengan senantiasa mengutamakan istiqomah dalam amal dan perbuatan. Iringi dengan rasa cinta yang menjadi kebiasaan. Hilangkan setiap keperitan peribadi, menuju ketulusan hanya kepada-Nya. Kerana dengan begitulah engkau dan aku akan menyatu dalam keridhaan-Nya.

  

Oh.. jodohku.
Tiada lagi yang kuinginkan selain selalu ingin bersamamu. Dan saat kutuliskan surat ini, maka seiring itu pula aura kerinduanmu disana deras menghujani hatimu. Semakin ku cuba menampungnya, maka semakin ia bertambah deras membanjiri ruang hatiku. Sehingga tak pernah mengubati kerinduanku atas dirimu.

Duhai jodohku.
Dalam malam yang dingin ini. Dalam malam yang sunyi ini. Ku kirimkan salam cinta rinduku. Sebuah cinta yang senantiasa menembus batas jarak dan waktu. Dan semuanya akan seperti itu, hingga kehadiranmu disisiku menjadi kenyataan.

Wahai jodohku.
Sungguh kuingin bertemu denganmu. Tapi bukan bererti ku tak sabar menantikanmu. Kerana kau pun mengetahui, bahawa apa yang sedang terjadi dalam hidup kita kini adalah setiap dari kehendak-Nya. Meski kau dan aku belum pernah bertemu, itu bukan bererti kita takkan pernah bersatu. Bahkan meski kita terpisah di antara lautan, maka takdir Tuhan akan mempertemukannya.

Wahai jodohku.
Dimanakah adanya dirimu kini? Apakah memang benar-benar telah hadir di alam dunia ini, atau masih berada di alam batin? Sebab, meski waktu terus berlalu, namun kau tak kunjung tiba. Dan meski begitu kuatnya aku berusaha menemukanmu, maka tetap saja kau tak pernah kutemukan. Bahkan setiap perjuangan yang kulakukan demi mendapatkanmu, selalu terbias dalam mahligai harapan kita.

Ya jodohku.
Apakah dalam perpisahan kita ini kau juga merindukanku? Apakah sekiranya kau mengharapkan untuk segera bertemu denganku? Kerana ketahuilah, bahawa perasaan itu tak pernah luput dari hatiku. Ia kian bertambah besar di setiap harinya di dalam jiwaku. Sehingga takkan ada yang dapat merubahnya, meski godaan dunia terus mendesakku.

Tetapi jodohku.
Aku pun menyakini, bahawa sebenarnya kau sangat menginginkan kita selalu segera bertemu. Kau juga sangat mengharapkan bahwa cintamu dapat segera melengkapi kehidupanku. Kerana kau dan aku telah sama-sama mengetahui, bahawa cinta kita takkan pernah terbagi kepada selain kita berdua. Sedangkan cinta kepada Ilahi adalah hal yang lebih utama dan pertama di lakukan. Kerana tujuan kita berdua hanya untuk Allah dan Rasulallah.

Untuk itu jodohku
Kupesankan pada diriku dan dirimu, bahawa cinta yang sejati itu bukanlah mendahului kepentingan peribadi, melainkan diri orang yang di cintai. Bukan pula mendahulukan kesenangan badani, tetapi lebih kepada kesenangan ruhani. Bahkan tidak hanya untuk kepentingan sesaat, namun hanya demi kenikmatan yang abadi, yaitu akhirat. Sehingga, tiada lagi jalan selain meningkatkan keimanan kita dengan dasar perasaan dan pengertian, hingga tibalah diri di puncak keindahan.


   

Baiklah jodohku sayang…
Tiada lagi yang dapat kusampaikan dalam kesempatan kali ini. Dan ku tahu kau masih tetap ingin terus mengetahui perasaanku, sebagaimana diriku yang juga ingin terus mengetahuimu. Namun tak berdaya diriku dalam mengatur garis waktu. Sehingga bila kau membaca surat ini, maka balaslah dengan rasa cintamu. Renungkan ia dengan terus meningkatkan rasa cintamu kepadaku yang tidak pernah mengalahkan cinta kepada-Nya. Nantikan perjumpaan kita dengan sikap yang sabar dan penuh cinta. Sebab, dengan begitulah kau dan aku akan benar-benar bersatu dalam kasih-Nya.
Aku mahu kau mengerti bahawa kehidupan kita ini adalah satu perjuangan, perjuangan menuju ke Rabb-Nya.

Salam hormat dan cinta dari seorang yang selalu mengagumi dan menunggumu.. :)

No comments:

Post a Comment